Jual Pupuk Organik Untuk Tanaman Anggrek - Natural Nusantara

PUPUK NASA UNTUK TANAMAN ANGGREK

Secara alami anggrek (Famili orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain,namun dalam pertu,buhannya anggrek dapat tumbuh dalam pot yang diisi media tertentu.Panda umumnya anggrek-anggrek yang dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2 derajat Celcius dengan temperatur minimum 15 derajat celcius.Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot.Tetapi temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60-85%.Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi.Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak  terlalu tinggi,karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda .Oleh karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan terlampau basah.Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) disekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.

Berdasarkan pola pertumbuhannya,tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu,simpodial dan monopodial.Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama,bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh.

Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat diujung batang,pertumbuhannya lurus keatas pada satu batang.Bunga keluar dari sisi batang diantara dua ketiak daun.Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp,Arachnis sp,Renanthera sp,Phalaenopsis sp dan Aranthera sp.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perumbuhan tanaman seperti faktor lingkungan antara lain sinar matahari,kelembaban dan temperatur serta pemeliharaan seperti : pemupukan,penyiraman serta pengendalian OPT. PT.Natural Nusantara berusaha mewujudkan harapan bersama tersebut dengan paket panduan teknis dan produk tanpa melupakan Aspek K-3 yaitu kualitas,kuantitas dan kelestarian.

Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
  • Anggrek epifit
Yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan  dari cahaya matahari,misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya 40%,Dendrobium sp 50-60%,Phalaenopsis sp 30% dan Oncidium sp.60-75%.
  • Anggrek terestrial
Yaitu anggrek yang tumbuh ditanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung ,misalnya Aranthera sp.,Renanthera sp.,Vasda sp., dan Arachnis sp., Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70-100% dengan suhu siang berkisar  antara 19-38⁰C,dan malam hari 18-21⁰C.Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan.
  • Anggrek litofit
Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan dan tahan terhadap cahaya matahari penuh,misalnya Dendrobium phalaenopsis.
  • Anggrek saprofit
Anggrek yang tumbuh pada media yang mengadung humus atau daun-daun kering,serta membutuhkan sedikit cahaya matahari,misalnya Goodyera sp.

PERSILANGAN

Persilangan ditujukan untuk mendapatkan varietas baru dengan warna dan bentuk yang menarik,mahkota bunga kompak dan bertekstur tebal sehingga dapat tahan lama sebagai bunga potong,jumlah kuntum banyak dan tidak ada kuntum bunga yang gugur dini akibat kelainan genetis serta produksi bunga tinggi.Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan,sebaiknya dan seharusnya pedoman persilangan perlu dikuasai,antara lain :
  1. Persilangan sebaiknnya dilakukan pada pagi hari setelah penyiraman.Kuntum bunga dipilih yang msih segar atau setelah  membuka penuh
  2. Sebagai induk betina dipilih yang mempunyai bunga yang kuat tidak cepat layu atau gugur
  3. Mengetahui sifat-sifat kedua induk tanaman yang akan disilangkan agar memberikan hasil yang diharapkan,misalnya sifat dominan yang terlihat atau muncul pada turunannya seperti : warna,bentuk dan lain-lain
  4. Bunga tidak terserang OPT terutama pada polen dan stigma
  5. Setiap mendapatkan varietas baru yang baik,sebaiknya didaftarkan pada "Royal Horticultural Society" di London,dengan mengisi formulir pendaftaran anggrek hibrida dengan beberapa persyaratan lainnya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penyerbukan (polinasi) adalah sebagai berikut :
  1. Sediakan sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi atau sejenisnya yang bersih
  2. Cap polinia yang terdapat pada ujung column dibuka,dimana akan terlihat didalamnya polinia yang berwarna kuning.
  3. Ujung lidi/tusuk gigi dibasahi dengan cairan yang ada didalam lubang putih atau dengan sedikit air.
  4. Polinia diambil dengan hati-hati.Pegang kertas putih sebagai wadah dibawah bunga untuk menghindari bila polinia jatuh pada waktu diambil
  5. Polinia kemudian dimasukkan ke dalam stigma (kepala putik)
  6. Beri label yang diikatkan  pada tangki kuntum (pedicel) bunga yang berisi catatan tentang tanggal penyerbukan dan nama bunga yang diambil polinianya.
Beberapa hari kemudian bunga yang telah diserbuki akan layu.Apabila penyerbukan berhasil dan tidak ada OPT,maka bakal buah tersebut akan terus berkembang menjadi buah.Buah anggrek ada yang masak setelah 3 bulan sampai 6 bulan atau lebih .Buah yang masak akan merekah dengan dicirikan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan.

Dalam memilih biji anggrek yang akan disemaikan dalam botol perlu diperhatikan sebagai berikut :
  • Biji yang berwarna keputih-putihan dan kosong adalah biji yang kurang baik
  • Biji yang baik yaitu yang bulat penuh berisi,berwarna kuning atau kecoklat-coklatan

PEMBIBITAN

Perbanyakan tanaman anggrek pada umumnya dilakukan melalui dua cara yaitu, konvensional dan dengan metoda kultur in vitro. Perbanyakan tanaman yang dilakukan secara konvensional adalah sebagai berikut :
  1. Perbanyakan vegetatif malalui pemecahan/pemisahan rumpun seperti Dendrobium sp., Oncidium sp., Cattleya sp., dan Cymbidium sp.; pemotongan anak tanaman yang ke luar dari batang seperti Dendrobium sp.; pemotongan anak tanaman yang ke luar dari akar dan tangkai bunga seperti Phalaenopsis sp., yang selanjutnya ditanam ke media yang sama seperti pakis, mos serabut kelapa, arang, serutan kayu, disertai campuran pecahan genting atau batu bata. Perbanyakan secara vegetatif ini akan menghasilkan anak tanaman yang mempunyai sifat genetik sama dengan induknya. Namun perbanyakan konvensional secara vegetatif ini tidak praktis dan tidak menguntungkan untuk tanaman bunga potong, karena jumlah anakan yang diperoleh dengan cara-cara ini sangat terbatas.
  2. Perbanyakan generatif yaitu dengan biji. Biji anggrek sangat kecil dan tidak mempunyai endosperm (cadangan makanan), sehingga perkecambahan di alam sangat sulit tanpa bantuan jamur yang bersimbiosis dengan biji tersebut.
Untuk menghasilkan bunga dalam jumlah banyak dan seragam diperlukan tanaman dalam jumlah banyak pula. Oleh karena itu peningkatan produksi bunga pada tanaman anggrek hanya dapat dicapai dengan usaha perbanyakan tanaman yang efisien. Pada saat ini metode kultur in vitro merupakan salah satu cara yang mulai banyak digunakan dalam perbanyakan klon atau vegetatif tanaman anggrek. Kultur in vitro pertama kali dicoba oleh Haberlandt pada tahun 1902, karena adanya sifat tanaman yang disebut totipotensi yang dicetuskan oleh kedua orang sarjana Jerman Schwann dan Schleiden pada tahun 1830.
Metode kultur in vitro yaitu menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif (seperti : akar, daun, batang, mata tunas) dan jaringan-jaringan generatif (seperti : ovule, embrio dan biji) pada media buatan berupa cairan atau padat secara aseptik (bebas mikroorganisme).
Secara generatif, benih tanaman diperoleh melalui biji hasil persilangan yang secara genetis biji-biji tersebut bersifat heterozigot. Sehingga benih-benih yang dihasilkan mempunyai sifat tidak mantap dan beragam. Dengan cara ini untuk mendapatkan tanaman yang sama dengan induknya sangatlah sulit, karena persilangan anggrek telah berkembang demikian luasnya. Namun dengan cara ini akan diperoleh varietas baru.
Secara vegetatif yaitu menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif atau kultur jaringan seperti akar, daun, batang atau mata tunas pada media buatan berupa cairan atau padat secara aseptik. Dengan metode ini dapat diharapkan perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara cepat dan berjumlah banyak, serta sama dengan induknya.

PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN 

1. Persiapan Lahan
      Tanaman anggrek dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yaitu di bawah pohon atau dengan naungan yang diberi paranet atau sejenisnya dengan pengaturan intensitas cahaya tertentu atau di lahan terbuka. Oleh karena tanaman anggrek mempunyai potensi ekonomis yang tinggi, maka untuk jenis-jenis tertentu dapat ditanam di dalam rumah kaca (green house). Selain untuk melindungi tanaman dari gangguan alam, juga akan mengurangi intensitas serangan OPT.
   2. Persiapan Media Tumbuh
      Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak lekas melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi baik, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan dan relatif murah harganya. Sampai saat ini belum ada media yang memenuhi semua persyaratan untuk pertumbuhan tanaman anggrek.
      Untuk pertumbuhan tanaman anggrek, kemasaman media (pH) yang baik berkisar antara 5–6. Media tumbuh sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi bunga optimal, sehingga perlu adanya suatu usaha mencari media tumbuh yang sesuai. Media tumbuh yang sering digunakan di Indonesia antara lain : moss, pakis, serutan kayu, potongan kayu, serabut kelapa, arang dan kulit pinus.
      Pecahan batu bata banyak dipakai sebagai media dasar pot anggrek, karena dapat menyerap air lebih banyak bila dibandingkan dengan pecahan genting. Media pecahan batu bata digunakan sebagai dasar pot, karena mempunyai kemampuan drainase dan aerasi yang baik.
      Moss yang mengandung 2–3% unsur N sudah lama digunakan untuk medium tumbuh anggrek. Media moss mempunyai daya mengikat air yang baik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik pula.
      Pakis sesuai untuk media anggrek karena memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik, melapuk secara perlahan-lahan, serta mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan anggrek untuk pertumbuhannya.
      Serabut kelapa mudah melapuk dan mudah busuk, sehingga dapat menjadi sumber penyakit, tetapi daya menyimpan airnya sangat baik dan mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan serta mudah didapat dan murah harganya. Dalam menggunakan serabut kelapa sebagai media tumbuh, sebaiknya dipilih serabut kelapa yang sudah tua.
      Media tumbuh sabut kelapa, pakis, dan moss merupakan media tumbuh yang baik untuk pertumbuhan tanaman anggrek Phalaenopsis sp. Namun bila pakis dan moss yang tumbuh di hutan ini diambil secara terus-menerus untuk digunakan sebagai media tumbuh, dikhawatirkan keseimbangan ekosistem akan terganggu.
      Serutan kayu atau potongan kayu kurang sesuai untuk media anggrek karena memiliki aerasi dan drainase yang baik, tetapi daya menyimpan airnya kurang baik, serta miskin unsur N. Proses pelapukan berlangsung lambat, karena kayu banyak mengandung senyawa-senyawa yang sulit terdekomposisi seperti selulosa, lignin, dan hemiselulosa.

      Media serutan kayu jati merupakan media tumbuh yang baik untuk pertumbuhan anggrek Aranthera James Storie. Pecahan arang kayu tidak lekas lapuk, tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi sukar mengikat air dan miskin zat hara. Namun arang cukup baik untuk media anggrek.
      Penggunaan media baru (repotting) dilakukan antara lain sebagai berikut :
          * Bila ditanam dalam pot (wadah) sudah terlalu padat atau banyak tunas.
          * Medium lama sudah hancur, sehingga menyebabkan medium bersifat asam, bisa menjadi sumber penyakit.

PENYIRAMAN

Tanaman anggrek yang sedang aktif tumbuh,membutuhkan lebih banyak air dibandingkan dengan yang sudah berbunga.Frekuensi dan banyaknya air siraman yang diberikan pada tanaman anggrek bergantung pada jenis dan besar kecil ukuran tanaman,serta keadaan lingkungan pertanaman sebagai contoh adalah tanaman anggrek Vanda sp., Arachnis sp., dan Renanthera sp., yaitu anggrek tipe monopodial yang tumbuh di bawah cahaya matahari langsung, sehingga membutuhkan penyiraman lebih dari dua kali sehari, terutama pada musim kemarau.

PEMUPUKAN

Seperti tumbuhan lainnya, anggrek selalu membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Kebutuhan tanaman anggrek akan nutrisi sama dengan tumbuhan lainnya, hanya anggrek membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperlihatkan gejala-gejala defisiensi, mengikat pertumbuhan anggrek sangat lambat.
      Dalam usaha budidaya tanaman anggrek, habitatnya tidak cukup mampu menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya tanaman diberi pupuk baik organik maupun anorganik. Pupuk yang digunakan umumnya pupuk majemuk yaitu yang mengandung unsur makro dan mikro.
      Kualitas dan kuantitas pupuk dapat mengatur keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang masih kecil perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 30:10:10, pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang berukuran sedang perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:10:10. Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif yaitu untuk merangsang pembungaan, perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:30:30.
      Jika dilakukan pemupukan ke dalam pot maka hanya pupuk yang larut dalam air dan kontak langsung dengan ujung akar yang akan diambil oleh tanaman anggrek dan sisanya akan tetap berada dalam pot. Pemupukan pada sore hari menunjukkan respon pertumbuhan yang baik pada anggrek Dendrobium sp. 
Anda juga bisa menggunakan pupuk Produk Natural Nusantara yaitu :  
POWER NUTRITION
Gunanya untuk membantu nengurangi kerontokan bunga dan membantu menaikkan kualitas bungan. Pupuk ini juga berguna untuk mengurangi kebutuhan pupuk makro(N,P,K) hingga 75-90%.

Pupuk Organik Nasa yang dapat digunakan untuk budidaya tanaman anggrek adalah sebagai berikut :
  • SUPERNASA = Pupuk penyubur
  • POWER NUTRITION = Pupuk perangsang buah
  • POC NASA = Pupuk daun/nutrisi organik
  • HORMONIK = Zat perangsang tumbuh
  • PESTONA = Pengendali hayati
Keuntungan Menggunakan Produk Nasa Untuk Tanaman Anggrek
  • Dari segi ekonomis : Penggunaan produk Nasa lebih efisisen dan lebih irit dibandingkan menggunakan produk lain.
  • Dari segi kualitas tanaman  : warna bunga lebih cerah,jumlah bunga lebih banyak dan panjang tangkai bisa melebihi dari penggunaan produk lain.
  • Mampu meningkatkan jumlah anakan dan lebih cepat tumbuh 
  • Lebar daun lebih bagus
Aplikasi Produk Nasa Untuk Tanaman Anggrek
  • Satu ember ditambah 1 sendok makan SUPERNASA lalu dicampur dengan NPK Mutiara ( 15,15,15) lalu kocorkan pada tanaman Anggrek (media tanam) Untuk aplikasi POC NASA,PESTONA dan HORMONIK,ambil 3 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK + 1 tutup PESTONA lalu campurkan dengan air 1 tangki semprot (14-17 liter air) kemudian semprotkan pada tanaman.
  • Kemudian tambahkan POWER NUTRITION yang aplikasinya bisa di campur dengan SUPERNASA
  • Untuk hasil yang maksimal bisa ditambahkan AERO 810 ¹/₂ tutup botol (musim hujan masih bisa menyemprot).Karena AERO 810 memiliki fungsi sebagai perekat,perata,pembasah.
  • Interval pemupukan setiap 1-2 minggu sekali semprot/disiramkan ke media tanam.
Produk Nasa sangat cocok digunakan untuk tanaman Anggrek karena mampu mempercepat pertumbuhan dan mampu menekan biaya perawatan tanaman anggrek.




Butuh Bantuan?Jangan Sungkan 

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati akan Kami Bantu

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jual Pupuk Organik Untuk Tanaman Anggrek - Natural Nusantara"

Post a Comment