Teknis Budidaya Nilam Dengan Teknologi Organik Modern-Natural Nusantara

Teknik Budidaya Nilam Organik NASA

Tanaman nilam merupakan jenis semak tropis dengan batang pohon mencapai 1 meter dan salah satu penghasil minyak atsiri,dalam pasar internasional minyak nilam dikenal dengan nama patchouli sebab minyak nilam proses penyulingannya dari daun.Faktanya harga minyak nilam diperdagangan internasional mempunyai harga jual yang cukup tinggi dibandingkan minyak atsiri yang lain.Di Indonesia sendiri sangat jarang yang membudidayakan tanaman nilam ini,sebab tanaman nilam ini sangat sensitive sekali jika terkena sinar matahari langsung dan akan cepat layu jika kekurangan air tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang lembab,teduh dan hangat.

A.PENDAHULUAN

Minyak nilam memberikan sumbangan cukup besar dalam penghasil devisa negara diantara minyak atsiri lainnya.Tanaman nilam bisa ditumpangsatikan dengan tanaman lain seperti jagung,bahkan kayu-kayuan.Selain mampu bertahan selama dua tahun dengan masa panen setiap dua bulan sekali busidaya nilam sebagai salah satu bahan baku parfum.

B.EKOLOGI

Tanaman nilam dapat tumbuh didataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian optimal 10-400 mdpl,curah hujan antara 2500-3500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun,suhu 24-28 ⁰C,kelembaban lebih dari 75% internsitas penyinaaran matahari cuaca tanah subur dan gembur kaya akan humus.

C.PEMBIBITAN

  1. Stek diambil dari batang atau cabang yang sudah mengayu dari bagian tengah diameter 0,8-1,0 cm + 15-23 cm dan paling sedikit 3-5 mata tunas.
  2. Siapkan beddengan persemaian,ukuran lebar 1,5 m,tinggi 30 cm dan panjang tergantung kebutuhan parit selebar 30-40 cm dan dalamnya kurang lebih 50 cm.
  3. Tanah bedengan diolah sampai gembur dicampur pasir dengan perbandingan 2 : 1 dan selanjutnya diberi pupuk kandang matang yang telah dicampur  Natural GLIO ( 1 sachet Natural GLIO + 25-50 kg pupuk kandang).
  4. Buat naungan menghadap ketimur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm barat letakkan daun kelapa atau alang-alang diatas para-para.
  5. Stek ditanam pada posisi miring ,bersudut 45⁰ sedalam 10 cm dan jarak tanaman 10 x 10 cm
  6. Siram dengan POC NASA (2-3 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per 10-15 liter air.
  7. Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan kelapangan (2-4 hari) sebelum bibit dipindahkan semprot POC NASA (3-4 tutup/tangki).

D.PENGOLAHAN LAHAN

  • Lahan dibersihkan dari jenis rumput-rumputan,kayu-kayuan dan semak belukar
  • Tanah dicangkul atau dibajak serta digaru
  • Buat parit-parit pembuangan air lebar 30-40 cm dan dalamnya 50 cm

E.JARAK TANAM

  1. Dataran rendah yang tanahnya subur 100 x 100 cm tanah yang kandungan liatnya tinggi 50 x 100 cm
  2. Pada tanah lipatit 75 x 75 cm
  3. Tanah berbukit dengan mengikuti garis contour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm.

F.PENANAMAN

  • Secara tidak langsung
Bibit stek dicabut dari persemaian umur 3-4 minggu bila akar terlalu panjang  sebaiknya dipotong supaya tidak mudah terserang busuk akar setiap lubang tanam ditanami 1-2 bibit stek.
  • Secara langsung 
Tanam stek secara langsung  di lahan 2-3 stek per lubang tanam.
Catatan : akan lebih baik pada penanaman secara langsung sebelum di tanam stek direndam dulu dalam POC NASA (1-2 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per 5-10 liter air.

G.PEMUPUKAN

Pemupukan dengan cara melingkar di sekililing pangkal tanaman Dosis pupuk makro yang digunakan  adalah :
Siramkan SUPERNASA yang telah dicampur air merata diatas bedengan,dosis kurang lebih 1 botol/1000 m² dengan cara :
  • Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk).Kemudian setiap 50 liter air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
  • Alternatif 2 : Setiap 1 gembor (10 liter) beri 1 sendok peres makan SUPERNASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
POC NASA disemprotkan umur 20,30,50 dan 60 hari setelah tanam dengan dosis 4-5 tutup/tangki atau POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK ( 1 tutup)/tangki.

H.PENYULAMAN

Dilakukan 2 bulan setelah tanam atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan cabang bertingkat dengan radius 20 cm.Selanjutnya setiap 3 bulan sekali.

J.PEMANGKASAN

Penjarangan dan pemangkasan dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam.Penjarangan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat.Pemangkasan pada tanaman yang terlalu rimbun dan menutupi cabang lainnya yaitu pada cabang dari tingkat tiga ke atas untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru sebaiknya dalam tiap rumpun dibiarkan satu cabang saja yang tumbuh dan semprot dengan POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1-2 tutup) setelah pemangkasan.

K.PEMBUMBUNAN

Dilakukan setelah panen cabang-cabang yang ditinggalkan sterlah panen dan letaknya dekat dengan tanah ditimbun didekat ujungnya setinggi 10-15 cm.Sedangkan cabang-cabang yang letaknya jauh dari tanah dipatahkan di bagian ujungnya,tetapi tidak putus dari batangnya sesudah itu bagian yang patah ditimbun dengan tanah.

L.PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT

  • HAMA
1.Ulat Penggulung Daun (Pachyzaneba stutalis)
Ulat hidup dalam gulungan daun muda,sambil memakan daun yang tumbuh,serangan berat hanya tingga tulang-tulang daun saja.
Pengendalian : kumpukan dan musanahkan

2.Belalang (Orthoptera)
Hama ini memakan daun sehingga tanaman menjadi gundul.Serangan berat batang dimakan akhirnya mati.
Pengendalian : sanitasi lingkunga.

3.Criket Pemakan Daun (Gryllidae)
Memakan daun muda sehingga daun berlubang-lubang dan produksi turun.
Pengendalian : sanitasi lingkungan
  • Penyakit
1.Budok (hoprosep)
Penyebabnya adalah virus gejala daun keriting,berwarna abu-abu dan rontok,terbentuk benjolan-benjolan pada batang sampai akar bila dipijit baunya tidak enak.Penyakit ini tumbuh setelah musim kemarau dan disebabkan oleh pemangkasan yang terlalu berat saat panen.
Pengendalian :sanitasi kebun,alat-alat kerja steril.

2.Penyakit Busuk Batang
Penyebab jamur fusarium sp.dan menyerang pada akar atau batang terserang akan mengerut,warna berubah coklat lalu menghitam disekeliling batang dan akhirnya mati.
Pengendalian : Kurangi kelembaban dengan cara dipangkas,hindari luka gunakan Natural GLIO + SUPERNASA.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi,dapat digunakan pestisida  kimia sesuai anjuran.Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810,dosis ¹/₂ tutup/tangki.


M.PANEN DAN PASCA PANEN

  • Panen dapat dilakukan pada umur 6-8 bulan setelah tanam
  • Semua bagian tanaman nilam,yaitu akar,batang,cabang dan daun mengandung minyak atsiri.
  • Alat yang digunakan sabit,gunting,atau parang yang tajam dan bersih.
  • Panen pertama,bagian yang boleh dipangkas adalah cabang-cabang dari tingkat dua ke atas,sedangkan cabang-cabang tingkat pertama ditinggalkan 
  • Selesai panen pertama,bila cabang-cabang pertama jauh dari tanah dirundukkan tetapi tidak putus kemudian ditimbun tanah pada setiap tunasnya
  • Setelah tanaman umur 9 bulan,tanaman dapat dipanen kedua kalinya dengan cara seperti panen pertama,sehingga akan diperoleh cabang-cabang baru dan anakan baru.
  • Demikian selanjutnya sampai panen pada bulan ke 12,15,18,21,24,dst
  • Panen daun nilam dipotong-potong kuranglebih 3-5 cm kemudian dijemur dibawah sinar matahari sampai kadar air 15% kemudian disuling.




Butuh Bantuan?Jangan Sungkan 

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati akan Kami Bantu

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teknis Budidaya Nilam Dengan Teknologi Organik Modern-Natural Nusantara"

Post a Comment