Cara Sukses Budidaya Pare Organik


Pare panen tidak tergantung pada musim.Pare mempunyai daya adaptasi tumbuh yang cukup tinggi menyesuaikan diri terhadap iklim yang berlainan baik suhi dan curah hujan yang tinggi.Budidaya pare memerlukan pH antara 5-6 pare dapat tumbuh dengan baik,tanah yang gembur dan mengandung bahan organik.Dengan penggunaan pupuk Nasa akan meningkatkan berat pare bisa sampai 9 ons.

1.Pembibitan

Bibit pare diambil dari buah yang telah tua dan menguning.Sebaiknya di perhatikan silsilah induknya ambil biji dan keringkan kemudian simpan di tempat yang teduh.

2.Pengolahan Lahan

Bersihkan dari gulma buat bedengan dengan lebar 150-250 cm,tinggi 30 cm dengan panjang menyesuaikan lahan dan jarak antar bedengan 75 cm.Bedengan dibuat membujur keselatan agar tanaman mendapatkan sinar matahari langsung sebagai proses fotosintesis.Tanah diolah dengan pupuk kandang/pupuk kompos dengan diberi pupuk organik SUPERNASA.
Lubang tanam dibuat dengan ukuran diameter 25 cm dan jarak antar lubang 75 cm beri Natural GLIO untuk mencegah penyakit layu pada tanaman.

3.Pemupukan

 

Pemupukan dilakukan agar tanaman mendapatkan unsur hara yang maksimal sehingga produksi optimal.Pemupukan susulan dilakukan ketika tanaman berumur 3 minggu dengan memberikan pupuk sesuai dengan jenis tanaman.Area tanam yang mengandung tanah berpasir  di kombinasi pupuk  Urea,TSP,dan KCl dengan perbandingan 1 : 2 : 2 sedangkan untuk tanah liat sebaknya diberi pupuk Urea,TSP dan KCl dengan perbandingan 1 : 2 : 1 setiap tanaman memerlukan 5-7 gr per tanaman.Pemupukan susulan yang pertama dengan dosisi 50% dari pemupukan pertama.
Pemupukan lanjutan yang kedua  ditambahkan dengan pupuk NPK sebanyak 5 gr/tanaman.Pupuk di taburkan antara 10-15 cm di sekeliling batang tanaman.Setiap pemupukan diberikan  POC NASA dan HORMONIK dengan perbandingan 3 : 1 dan di semprotkan merata pada tanaman dengan dosis POC NASA 2-6 liter dicampur air 1000-3000 liter air/ha dengan dosis hormonik ¹/₃ dari dosis POC NASA.Pemeliharaan tanaman pare dilakukan dengan membersihkan gulma agar tidak terjadi perdaingan dengan tanaman liar.Penyulaman terhadap bibit yang tidak tumbuh di lakukan berkisar antara 7 hingga 10 hari setelah tanam.Pemangkasan tanaman pare dilakukan untuk mengontrol pertumbuhan batang utama dengan cara memangkas tanaman pare yang melebihi tinggi 2-3 m karena lebih dari itu tanaman pare tidak produktif.Perawatan terhadap pare yang sudah berbuah dilakukan dengan cara membungkus buah pare agar kulit tidak bolong untuk mencegah serangan lalat buah atau dengan menggunakan METILAT.
4.Pengendalian hama
Hama pada tanaman pare antara lain hama ulat grayak,lembing,kumbang Aulacophora silimis,kepik dan siput.Penyakit yang menyerang tanaman pare adalah embung tepung,antraktosa,layu dan virus.Untuk mencegah dan membasmi hama dan penyakit di gunakan Natural GLIO (untuk hama dan penyakit didalam tanah) sedangkan PESTONA atau BVR untuk bagian atas tanaman.

5.Panen tanaman pare

Pare berbung ketika umur 1,5 bulan setelah tanam.Pare dapat dipanen sebulan sesudahnya dengan interval panen 6-7 hari setelah panen pertama.Buah pare yang di pakai konsumsi sebaiknya dipetik ketika bintil-bintil/keriputnya masih rapat dengan galur-galur yang belum melebar.Pare dapat dipanen selama 4 bulan berturut-turut selama masa produktif.Pemetikan menggunakan alat potong yang tajam untuk menghindari memar pada tangkai ketika dipetik dengan cara menarik atau memlitir karena dapat menarik cendawan atau penyakit lain dan merusak tanaman.

 Segera dapatkan produk NASA( POC NASA, HORMONIK, SUPER NASA, GLIO , BVR,DAN METILAT) untuk budidaya tanaman pare anda.  Dapatkan produk yg asli dan jangan tergiur dengan harga murah belilah didistributor resmi.





Butuh Bantuan?Jangan Sungkan 

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati akan Kami Bantu

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Sukses Budidaya Pare Organik"

Post a Comment