TEKNIK BUDIDAYA RUMPUT LAUT ORGANIK NASA

Rumput Laut Organik NASA


Perairan laut Indonesia dengan garis pantai sekitar 81.000 km diyakini memiliki potensi rumput laut yang sangat tinggi.Tercatat sedikitnya ada 555 jenis rumput laut di perairan Indonesia,diantaranya ada 55 jenis yang diketahui mempunyai nilai ekonomis tinggi ,diantaranya Eucheuma sp,Gracilaria dan Gelidium.Rumput laut merupakan salah satu kekayaan laut yang dapat dikembangkan menjadi komoditi yang berharga dan memiliki nilai jual yang tinggi.Oleh karena itu cara budidaya rumput laut dan cara pengolahannya menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kemajuan budidaya rumput laut serta membantu para petani agar mendapatkan ketrampilan teknik budidaya rumput laut yang baik guna mendapatkan hasil yang maksimal.Adapun cara budidaya rumput laut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.

Budidaya Rumput Laut
Untuk membudidayakan rumput jenis Eucheuma sp perlu diperhatikan faktor teknis dan non teknis antara lain :


1.Kelayakan lokasi meliputi :
  • Bebas dari pengaruh angin topan dan ombak yang kuat
  • Mempunyai gerakan air (arus) yang cukup  (20-30 cm/detik)
  • Dasar perairan agak keras yang terdiri dari pasir dan karang serta bebas dari lumpur
  • Masih digenangi air pada waktu surut dengan kedalaman antara 30-60 cm
  • Kejernihan air tidak kurang dari 5 cm
  • Suhu air (20-28 ⁰C) dengan fluktuasi harian maksimum 4 ⁰C
  • Kisaran kadar garam 28-34
  • pH air antara 7-9
  • Mengandung cukup makan berupa makro dan mikro nutrien
  • Bebas dari bahan pencemaran
  • Bebas dari ikan dan hewan air yang bersifat herbivora
  • Mudah dijangkau untuk kelancaran proses produksi sampai kepada pemasaran hasil
  • Sumber tenaga kerja cukup
  • bahan pendukung murah dan mudah diperoleh (bambu,benih dan lain-lain)
2.Temperatur dan Sanitasi

Rata-rata temperatur air laut sebaiknya berkisar antara 27-30 ⁰C jika terjadi kenaikan temperatur yang tinggi akan terjadi adanya iliment dan meliputi epiphyt,sehingga tanaman akan rontok.Sedangkan sanitasi air sangat tergantung pada faktor penguapan,serta ada tidaknya sumber air tawar.Untuk menghindari sanitasi yang tajam sebaiknya lokasi tanaman jauh dari muara sungai untuk menghindari endapan lumpur.Dari semua faktor yang disebut diatas,perlu diperhitungkan pula ada tidaknya pencemaran air laut seperti : genangan minyak,limbah pabrik,bahan peledak atau bahan kimia untuk penangkapan ikan.

3.Gerakan Air

Kesuburan lokasi tanaman sangat ditemukan oleh adanya gerakan air yang berupa arus ombak.Karena gerakan air merupakan alat pengangkut zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.Arus atau ombak merupakan alat yang baik bagi massa air sehingga menjadi homogen.Massa air yang homogen akan menghindari perbedaan yang tajam pada kelarutan oksigen,temperatur salinitas dan lain-lain.Disamping itu gerakan air juga merupakan alat pembersih terhadap sediment dan epiphyt yang menumpuk pada tanaman.ombak yang terlalu besar lebih merusak tanaman akan tetapi perlu dilakukan juga sebagai alat pengaduk yang baik bagi massa air.Disamping itu ombak sebagai alat penangkap udara,sehingga memperkaya larutan oksigen ke dalam massa air.untuk itu dalam budidaya rumput laut harus mengambil areal/lokasi yang terbuka terhadap ombak dan mempunyai terumbu karang yang menonjol sebagai tanggul ombak di bagian luar,sehingga lokasi tanaman hanya terkena pecahan ombak/lidah ombak saja,dengan kecepatan arus antara 20-40 cm/detik.

4.Faktor Non Teknis

Di dalam melakukan budidaya rumput laut faktor non teknis juga sangat menunjang keberhasilan seperti halnya,sosial ekonomi masyarakat setempat ,sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi.Lokasi dimana terdapat petani nelayan yang hidup di bawah garis kemiskinan,kondisi ini sangat mendukung pembudidayaan rumput laut karena dapat memberikan lapangan kerja dengan tidak mengurangi persyaratan teknis budidaya rumput laut.

Pengadaan dan Pemilihan Bibit
Penyediaan benih dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif.Ciri bibit yang baik :
  1. Bibit tanaman harus muda
  2. Bersih
  3. Segar
Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat-sifat reproduksi vegetatif dan generatif.Bibit hendaknya dipilih dan di ambil dari stek ujung tanaman rumput laut yang unggul yang masih muda,segar dan berasal dari tanaman rumput laut yang sudah dibudidayakan.Ciri-ciri jenis unggul bercabang banyak warna sesuai jenisnya dan pertumbuhannya cepat.untuk metode lepas dasar,luas tiap petak rakit budidaya 100 m² memerlukan bibit 240 kg.

Fungsi TON dalam Ekologi Rumput Laut

Rumput laut pertama kali ditemukan hidup secara alami bukan hasil budidaya.Merka tersebar di perairan sesuai dengan lingkungan yang dibutuhkannya.Rumput laut memerlukan tempat menempel untuk menunjang kehidupannya.Di alam tempat menempel ini bisa berupa karang mati,cangkang moluska dan bisa juga berupa pasir dan lumpur.Selain itu rumput laut sangat membutuhkan sinar matahari untuk melangsungkan proses fotosintesa.Banyaknya sinar matahari ini sangat dipengaruhi oleh kecerahan air laut.Supaya kebutuhan sinar matahari tersedia dalam jumlah dalam jumlah yang optimal maka harus diatur kedalaman dalam membudidayakannya.Kedalaman idealnya adalah berada 30-50 cm dari permukaan air.Proses fotosintesa rumput laut tidak hanya dipengaruhi oleh sinar matahari saja,tetapi juga membutuhkan  unsur hara dalam jumlah yang cukup baik mikro maupun makro.Unsur hara ini banyak di dapatkan dari lingkungan air yang diserap langsung oleh seluruh bagian tanaman.Untuk mensuplai unsur hara ini biasanya dilakukan pemupukan selama budidaya,untuk membantu menyediakan unsur hara dalam jumlah yang optimal dan supaya cepat diserap oleh rumput laut lain,maka harus disediakan unsur hara yang sudah dalam keadaan siap pakai (ionik).Unsur hara ini banyak dikandung dalam TON (Tambak Organik Nusantara).TON mengandung segala bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pertumbuhan rumput laut.Baik menyediakan unsur hara mikro lengkap,juga menyediakan unsur makro.

Selain itu TON juga akan meningkatkan kualitas rumput laut,karena akan menurunkan tingkat pencemaran logam berat yang juga akan terserap oleh rumput laut.Jika logam berat ini tidak ada yang mengikat,maka akan ikut terserap dalam proses absorsi unsur hara dalam rumput laut sehingga sangat berbahaya bagi konsumen.Dengan adanya TON,logam berat ini akan terikat dalam bentuk senyawa dan akan mengendap atau sulit terserap oleh proses absorsi.Pertumbuhan rumput laut juga dipengarugi oleh jumlah oksigen terlarut (DO),salinitas (kadar garam) dan temperatur.Kandungan oksigen selain dipengaruhi oleh gerakan air juga dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara.Sehingga TON juga sangat penting untuk menunjang ketersediaan oksigen diperairan.Temperatur ideal bagi pertumbuhan rumput laut adalah berkisar 200-280 ⁰C,dengan tersedianya unsur hara dalam jumlah yang optimal dan kondisi lingkungan yang seimbang karena pengaruh TON,maka kualitas dan kuantitas bahan-bahan yang dikandung oleh rumput laut juga akan meningkat.Selain itu,pemakaian TON untuk budidaya rumput laut juga akan membantu mengikat senyawa dab unsur-unsur berbahaya dalam perairan.Senyawa dan unsur ini jika teradsorbsi dalam sistem metabolisme rumput laut,akan mengganggu pertumbuhan rumput laut dan juga akan menurunkan kualitas hasilnya.Selain itu jika rumput laut ini akan digunakan untuk bahan makanan,akan sangat berbahaya bagi yang mengkonsumsinya.Kandungan senyawa karbon aktif dari TON akan sangat membantu untuk mereduksi senyawa dan unsur berbahaya tersebut.

Budidaya Rumput Laut Dan Cara Pemakaian TON (Tambak Organik Nusantara)

Dalam menjalankan budidaya rumput laut,pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi budidaya.Sebaiknya lokasi budidaya diusahakan diperairan yang tidak mengalami fluktuasi salinias (kadar garam) yang besar dan bebas dari pencemaran industri maupun rumah tangga.Selain itu pemilihan lokasi njuga harus  mempertimbangkan aspek ekonomi dan tenaga kerja.Budidaya rumput laut dapat dilakukan diareal pantai lepas maupun di tambak.Dalam pembahasan sekarang ini kita akan menekankan pada budidaya di tambak.Hal ini mengingat peran TON yang tidak efektif jika diperairan lepas (pantai).Untuk budidaya perairan lepas dibedakan dalam beberapa metode,yaitu :
  • Metode Lepas Dasar 
Dimana cara ini dikerjakan dengan mengikatkan bibit rumput laut pada tali-tali yang dipatok secara berjajar di daerah perairan laut dengan kedalaman antara 30-60cm.Rumput lalu ditanam di dasar perairan.
  • Metode Rakit
Cara ini dikerjakan diperairan yang ke dalamannya lebih dari 60 cm.Dikerjakan dengan mengikat bibit rumput laut ditali-tali yang disusun berjajar.Pemakaian TON dengan 3 cara diatas hanya dapat dilakukan dengan sistem peremdaman bibit.Karena jika TON diaplikasikan diperairan akan tidak efektif dan akan banyak yang hilang oleh arus laut.Metode perendaman bibit dilakukan dengan cara :
  1. Larutkan TON dalam air laut yang ditempatkan dalam wadah
  2. Untuk 1 liter air laut diberikan seperempat sendok makan (5-10 gr) TON dan tambahkan 1-2 cc HORMONIK
  3. Rendam selama 4-5 jam,dan bibit siap ditanam
Pemakaian TON akan sangat efektif jika diaplikasikan dalan budidaya rumput laut di tambak.Cara budidaya di tambak ini dapat dilakukan dengan metode tebar.Caranya adalah sebagai berikut :
  1. Tambak harus dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran 
  2. Tambak dikeringkan dahulu
  3. Taburkan kapur agar pH nya netral (0,5-2 ton/ha tergantung kondisi keasaman lahan)
  4. Diamkan selama 1 minggu
  5. Aplikasikan TON,dengan dosis 1-5 botol/ha (untuk daerah-daerah yang tingkat pencemarannya tinggi,dosisnya ditinggikan),dengan cara dilarutkan dengan air dahulu,kemudian disebar secara merata di dasar tambk
  6. Diamkan 1 hari
  7. Masukkan air sampai ketinggian 70 cm
  8. Tebarkan bibit rumput laut yang sudah direndam dengan TON dan HORMONIK seperti cara perendaman di atas.Dengan kepadatan 80-100 gr/m²
  9. Bila dasar tambak cukup keras,bibit dapat ditancapkan seperti penanaman padi
  10. Tidak perlu ditambah pupuk organik
Pemeliharaan dan Aplikasi TON (Tambak Organik Nusantara) Susulan

Selama budidaya harus dilakukan pengawasan secara kontinyu.Khusus untuk budidaya di tambak harus dilakukan minimal 1-2 minggu setelah penebaran bibit,hal ini untuk mengontrol posisi rumput laut yang di tebar.Biasanya karena pengaruh angin,bibit akan menggumpal di area tertentu,jika demikian harus dipisahkan dan di tebar merata lg di areal tambak.Kotoral dalam bentuk debu air (lumpur terlarut/suspended solid) sering melekat pada tanaman,apalagi pada perairan yang tenang seperti tambak.Pada saat itu,maka tanaman harus digoyang-goyangkan di dalam air agar tanaman selalu bersih dari kotoran yang melekat.Kotoran ini akan mengganggu metabolisme rumput laut.Beberapa tumbuhan laut seperti Ulva,Hypea,Chaetomorpha dan Enteromopha sering membelit tanaman.Tumbuhan-tumbuhan tersebut harus segera disingkirkan dan dipisahkan dari rumput laut agar tidak menurunkan kualitas hasil.Caranya dengan mengumpulkan di darat.Bulu babi,ikan dan penyu merupakan hewan herbivora yang harus dicegah agar tidak memangsa rumput laut.Untuk menghindari itu biasanya dipasang jaring sekeliling daerah budidaya.Untuk budidaya di tambak di lakukan dengan memasang jaring di saluran pemasukan dan pengeluaran.

Pemanenan

Tanaman dapat dipanen setelah mencapai umur 6-8 minggu setelah tanam dengan berat tanaman per ikar 800 gr.Cara memanen rumput laur pada air pasang  adalah dengan mengangkat seluruh tanaman ke darat kemudian taki rafia pengikat dipotong.Sedangkan pada saat air surut dapat dilakukan langsung diareal tanaman.Dengan menggunakan rakit satu per satu ikatan tanaman dipanen.Dan dibawa ke darat dengan rakit.Panen yang  dilakukan pada saat usia tanaman 1 bulan,perbandingan antara berat basah dan kering berkisar 8 : 1,sedangkan bila tanaman berumur 2 bulan perbandingan berat basah dengan berat kering adalah 6 : 1.peralatan dan tenaga yang harus dipersiapkan untuk panen adalah :
  • Tenaga kerja
  • Keranjang rotan berukuran sedang tempat hasil rumput laut
  • Perahu untuk (mengangkut hasil panen)
  • Pisau untuk memotong tali pengikat (tali rafia)
  • Timbangan
  • Lokasi tempat penjemuran 
  • Karung tempat rumput laut kering dan tali pengikatnya
  • Ruang tempat penyimpanan rumput laut kering
Persiapkan alat-alat tersebut untuk menjaga kelancaran pemanenan dan menjaga kualitas mutu hasil produksi.Dari satu unit usaha (100 m²) dengan metode lepas dasar dan metoda rakit diperoleh hasil panen kering masing-masing 100 kg dan 120-150 kg setiap panen.Diharapkan dengan penggunaan TON (Tambak Organik Nusantara) akan meningkat sekitar 30-100 %.

Demikian informasi yang dapat kami pelaskan untuk anda,semoga bisa dijadikan bahan acuan untuk membudidayakan rumput laut indonesia dengan metode NASA ORGANIK.


Butuh Bantuan?Jangan Sungkan 

Jika Anda Butuh Bantuan,Ataupun Hal-Hal Yang Ingin Ditanyakan,Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami,Dengan Senang Hati akan Kami Bantu

TELP/SMS/WA

0813 2952 3111

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA RUMPUT LAUT ORGANIK NASA"

Post a Comment