Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Terdiri dari hama dan penyakit. Hama
tanaman biasanya dalam bentuk serangga atau binatang besar yang dapat
merusak tanaman karet. Penyebab penyakit bisa dalam bentuk jamur,
bakteri atau virus. Pada umumnya kerugian yang disebabkan oleh penyakit
lebih besar di bandingkan karena hama.Sebagaimana halnya tanaman
perkebunan lainnya, tanaman karet tak luput dari gangguan hama dan
penyakit. Gangguan hama dan penyakit ini harus ditangani dengan baik
agar tanaman tumbuh subur dan produktivitasnya optimal.
Hama Tanaman Karet
- Siput
Siput (Achatina fulicd) menjadi
hama karena memakan daun-daun karet di areal pembibitan dengan gejala
daun patah-patah. Di daun-daun yang patah ini terdapat alur jalan
berwarna keperakan mengkilap yang merupakan jejak siput.
Pengendalian secara mekanis bisa dilakukan
dengan cara mengumpulkan siput-siput yang bersembunyi di tempat teduh
dan membakar atau menguburnya. Sementara itu, secara kimiawi dengan
membuat umpan dari campuran dedak, kapur, semen, dan Meradex dengan
perbandingan 16:5:3:2. Campuran ini dilembabkan dulu dengan cara diberi
air sedikit kemudian diletakkan di areal pembibitan. Siput yang memakan
umpan ini akan mati.- Uret Tanah
Uret tanah merupakan fase larva dari beberapa jenis kumbang, seperti Helotrichia serrata, Helotrichia rufajlava, Helotrichiafessa, Anomala varians, Leucopholis sp., Exopholis sp., dan Lepidiota sp.
Bentuk uret tanah ini seperti huruf “C” dengan warna putih hingga
kuning pucat. Uret tanah menjadi hama yang sangat merugikan karena
memakan bagian tanaman karet yang berada di dalam tanah, terutama
tanaman karet yang masih berada di pembibitan.
Mencegah serangan hama ini bisa dilakukan
dengan menaburkan Furadan 3 G sesuai dengan dosis yang danjurkan pada
saat menyiapkan areal pembibitan. Sementara itu, pengendaliannya bisa
secara mekanis atau kimiawi. Secara mekanis dengan mengumpulkan
uret-uret tersebut dan membakarnya. Secara kimiawi dengan menaburkan
Furadan 3 G, Diazinon 10 G, atau Basudin 10 G di sekitar pohon karet.
Dosis yang dipakai sekitar 10 gram/pohon.
- Rayap
Rayap yang menjadi hama bagi tanaman karet, terutama spesies Microtermes inspiratus dan Captotermes curvignathus. Rayap-rayap
tersebut menggerogoti bibit yang baru saja ditanam di lahan, dari ujung
stum sampai perakaran, sehingga menimbulkan kerusakan yang sangat
berat.
Pengendaliannya bisa dengan kultur teknis,
mekanis, dan kimiawi. Secara kultur teknis ujung stum sampai sedikit di
atas mata dibungkus plastik agar rayap tidak memakannya. Secara mekanis
dilakukan dengan menancapkan umpan berupa 2 – 3 batang singkong dengan
jarak 20 – 30 cm dari bibit, sehingga rayap lebih suka memakan umpan
tersebut daripada bibit karet yang lebih keras.
Pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan
dengan menyemprotkan insektisida pembasmi rayap, seperti Furadan 3 G
dengan dosis 10 gram ditaburkan di sekitar batang karet. Bisa juga
menggunakan Agrolene 26 WP atau Lindamul 250 EC dengan dosis dan
frekuensi pemakaian bisa dibaca di kemasannya.
Cara Penanggulangannya
Cara pengendalian hama penyakit tanaman karet yang di maksud adalah sebagai berikut :
1 . Mekanis – FisisMerupakan pemotongan bagian tanaman yang terserang, membongkar atau memusnahkan tanaman terserang.
2 . Kultur Teknis
Menggunakan parietes tahan hama dan penyakit, pengolahan tanah, pengaturan jarak tanam, pengaturan pola tanam, pengaturan pemupukan, menjaga kebersihan kebun dan sebagainya.
3 . Biologis / Hayati
Merupakan penggunaan jasad hidup (mikroorganisme) untuk pengendalian penyakit tanaman, misalnya penggunaan jamur trichoderma spp unyuk melawan penyebaran penyakit akibat jamur, penggunaan tanaman antagonis. Untuk pengendalian metode ini gunakan GLIOCLADIUM (GLIO NASA).
4 . Kimiawi
Penggunaan bahan kimia untuk pengendalian hama dan penyakit.
0 Response to "Hama Yang Sering Menyerang Tanaman Karet"
Post a Comment